Sabtu, 13 September 2008

pelecehan terhadap perempuan negri

Jumat  30 juni 2007

JAKARTA (Pos Kota) -Kaukus Perempuan Parlemen untuk HAM mengecam pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang dinilai telah melecehkan martabat kaum perempuan. 

“Pernyataan Wapres terlalu merendahkan martabat wanita. Dia menyebut bahwa janda-janda di Jawa Barat dan Batam bisa saja dinikahi para turis kaya dari Timur Tengah, karena mereka nanti bisa punya rumah dan keturunannya pun bisa jadi pemain sinetrom,” kata Eva Sundari yang menjadi juru bicara kaukus perempuan di Gedung DPR Jumat (30/6). 

Dia menyatakan sekalipun itu diucapkan dalam promosi pariwisata hal tersebut tidak etis, apalagi keluar dari seorang pemimpin negara. Mestinya Wapres tahu bahwa seorang turis yang datang itu hanya sesaat dan hanya meninggalkan sperma, lalu pergi. 

“Jangan mengalihkan kemiskinan rakyat kepada turis. Nikah di bawah tangan itu tidak dikenal dalam UU Perkawinan,” katanya. “Selain itu, bagaimana biaya hidup anak yang dilhirkan ketika para turis itu pergi, apa iya mereka punya anak hanya untuk menjadikannya sebagai pemain sinetron.” 

Secara tidak langsung, kata eva, Jusuf Kalla telah mendorong upaya menjual wanita kepada orang asing. Padahal saat dia menjadi Menko Kesra, dia adalah pemimpin dari penentang penjualan perempuan. “Tapi dalam kasus ini kok kebalikannya. Apakah dia tidak memikirkan masalah tersebut saat mengucapkannya,” ungkapnya. 

Anggota DPR dari FPDIP Dewi Jakse juga mengungkapkan hal sama. Pernyataan Wapres itu cenderung mendorong menjadikan perempuan sebagai tumbal khususnya para janda untuk menghapus kemiskinan di Indonesia. “Karena itu kami menuntut agar Wapres meminta maaf atap pernyataan yang dilontarkan tersebut,” tegasnya

Tidak ada komentar: